Home » , , , , , » Standart Pelatihan Cupang Adu

Standart Pelatihan Cupang Adu

Kata seri dalam istilah cupang adu sering ditanyakan oleh pembeli kepada bredder atau peternak/penjual ikan cupang adu, hal ini peternak memberikan no seri kepada ikan cupang adu adalah untuk menandakan membedakan lubuk agar tidak keliru, banyak yg berpendapat bahwa dengan pemberian pada masing-masing lubuk yg dipijahkan pada ikan cupang mempengaruhi gaya bertarung dari masing masing lubukan yang telah di beri nomer seri, hal ini juga para peternak sering melakukan observasi langsung dari banyaknya lubuk atau tiap masing masing seri yang telah di beri nomer seri dengan cara di adu dari tiap-tiap lubuk dengan lubuk yang lain sehingga para peternak dapat mengetahui kwalitas, gaya bertarung dari tiap lubuk yang telah di beri nomer seri tersebut, para peternak juga sering mengamati ikan cupang adu dari bentuk fisik dengan gaya bertarungnya. Demikian pembukaan ini sebagai referensi kita dalam memilih ikan cupang adu.
Dari bentuk fisik, bentuk kepala, tulang sirip terlihat tebal dan kasar bentuk ring bibir, dan keutuhan sisik di seluruh tubuh ikan cupang (terutama sisik yang berada di daerah perut), pangkal ekor sirip, serta yang utama adalah usia/atau umur ikan cupang adu itu yang telah cukup, minimal sekitar usia diatas 7 bulan. Hal usia pada ikan cupang ini mempengaruhi mental dari ikan cupang adu tersebut, bila ikan cupang adu usianya telah 8 bulan keatas semakin baik mentalnya dalam arena pertarungannya, hal fisik yang menandakan ikan cupang adu yang sudah cukup, berusia diatas 7 bulan dapat kita lihat dan diperhatikan dari tulang sirip, dan keutuhan sisik yang tumbuh di daerah sekitar perutnya. Semua berpengaruh dalam pertarungan/laga ikan cupang itu sendiri. Untuk diperhatikan bila kita hendak memilih ikan cupang adu yang layak untuk dilatih kemudian di adu.
Struktur Cupang Petarung
Baik yang kita utamakan adalah kita benar-benar tahu kalau asal ikan, ikan cupang adu tersebut memang dari para peternak yang memang hanya memijahkan ikan cupang adu yang berkualitas baik, dari kuat/tebalnya sisik, dan ada atau tidak serta tajamnya gigi, dari ikan cupang tersebut. Selain dari itu penting juga untuk di perhatikan mengenai ikan cupang adu yang akan kita pilih adalah *berkepala besar, *ring bibir tebal dan lebar, *bentuk tubuh panjang, dan terlihat tebal dari kepala hingga ekor, serta *pangkal ekor yang lebar dan tebal. Ciri demikian yang layak untuk dipilih sebelum kita latih. Kesehatanya pun perlu diperhatikan, dapat kita lihat dari keseluruhan warna tubuh, bila terlihat pucat, besar kemungkinan ikan tersebut bacul/mentalnya kurang baik.

Pukulan
Pukulan adalah arah dari ikan cupang adu dalam bertarung yang menuju satu titik pada daerah tubuh lawan, daerah fatal pada bagian tubuh cupang adu adalah,
* Pangkal ekor ( bila ikan belum cukup umur atau berumur dibawah 6 bulan bila terserang/terpukul di daerah pangkal ekor ini akan mudah WO wolk out atau kabur takut, tidak mau lagi bertarung) hal ini ikan akan dinyatakan kalah.
* Sekitar daerah bagian perut, daerah ini juga merupakan daerah yang fatal bagi ikan, bila ikan terkena, terserang terus-menerus di daerah ini akan mudah kehabisan tenaga atau disebut socek, sehingga ikan tidak bisa berenang dengan normal, dan seperti ikan yang kekurangan oksigen dengan berenang kepala di atas ekor ke bawah jika demikian sang lawan mempunyai banyak kesempatan untuk terus memukulnya. Untuk menghindari ikan adu yang seperti ini ikan diharuskan untuk melewati latihan jantur selama minimal 3 hari.
* Skitar sirip insang, daerah ini daerah fatal juga pada ikan cupang adu, oleh karena itu kita harus tahu bahwa ikan kita memiliki sisik yang tebal kuat dan keras, hal ini dapat kita ketahui dan kita tanyakan lansung dari para peternaknya. Apakah ikan yang kita pilih memiliki kwalitas sisik yang baik.
* Ring bibir dan daerah mata, juga merupakan daerah yang fatal pada ikan cupang adu, sama seperti halnya diatas kita harus benar benar tahu dan dapat kita lihat dan tanyakan langsung kepada perternak, apakah ikan adu yang kita pilih memiliki atau tidak gigi yang kuat dan tajam, gigi pada ikan cupang dapat kita lihat dengan menggunakan alat bantu yaitu dengan kaca pembesar, atau dapat kita buktikan ikan yang ingin kita ketahui apakah ikan mempunyai gigi atau tidak dengan cara membungkusnya, kita masukan ikan kedalam plastik politein yang berukuran sedang 8×20 cm atau 10×20 cm lalu kemudian masukan dalam dalam toples adu yang ada lawannya biarkan ikan bertarung setelah itu angkat plastik tersebut. Kita dapat lihat palstik itu bocor atau tidak, kalau plasiti itu banyak bocornya berarti ikan tersebut mempunyai gigi.
* Dan daerah mata merupakan bagian yang paling fatal dari tubuh ikan cupang adu, bila mata yang terserang dan cidra asudah dapat dipastikan ikan lawan yang akan memperoleh kemenangan, untuk menghindari dari hal ini maka di perlukan persiapan yang optimal untuk cupang adu sebelum berada di arena laga(topeles tempat berlaga) baik kita perhatikan hal kecukupan gizinya, untuk ikan tersebut, dan latihan yang cukup, agar dapat memenagkan pertarungan atau laganya.
Di bawah ini akan dibahas beberapa latihan dasar yang setandar untuk cupang adu;

Latihan Puter/Diaduk
Latihan puter, atau diaduk didalam wadah toples ceri yang bening, dengan diameter skitar 13,5 cm dan siapkan pula stik bambu sebagai alat untuk mengaduk airnya, stiknya seukuran sumpit mie ayam, yang ujung stik tersebut kita bungkus/ikat ujungnya dengan busa atau spon agar toples tidak pecah bila terbentur dan juga tidak terlalu berisik, dengan di taruh ikan yang lain sebagai sparing partner disamping topes ceri, pertama tama biarkan ikan saling mengedok/bersebeng dahulu, sebelum diaduk/diputer. Setelah ikan didalam topeles berkedok dengan ikan yang lain (sparing partnernya) kita aduk airnya tanpa mengagetkannya. Pengadukan air dengan perlahan, agar ikan bersebeng dengan konsentrasi menghadapi sparing partnernya, sebaiknya ikan yang menjadi sparing partner ikan pemenang, yang sudah nyata baik kwalitas bertarungnya, hal ini dimaksud agar ikan yang kita latih puuter bisa memiliki kwalitas bertarung yang baik juga. Latihan puter ini dilakukan selama paling cepat 3 hari dengan waktu latihan 1 sampai 2 jam setelah itu istrahan sekitar 5 sampai dengan 6 jam kemudian kembali latihan dan dapat tingkatkan baik kecepatan adukannya dan lama waktu latihanya menjadi 2 sampai 3 jam latihannya dengan melihat dari ikan itu sendiri apakah semakin galak/semakain berani atau tidak mentalnya, dengan latihan puter ini saja banyak ikan yang berhasil memenangkan pertarungan tanpa latihan yang lain. Latihan puter ini merupakan latihan yang paling cepat pada uikan cupang adu.
Adapun cara lainya yang tidak menggunakan sparing partner latihan;
1. Isi wadah toples ceri tersebut dengan air hampir ¾ bagian
2. Masukan ikan yang akan dilatih ke dalam wadah tersebut
3. Aduk air dengan stik searah jarum jam sebanyak 10 hitunangan
4. Diamkan sekitar 1 menit
5. Aduk kembali air dalam wadah toples 10 hitungan perlakukan hal yang sama arah puterannya sebanyak 3 sampai 5 kali kearah jarum jam
6. Istirahat yang berikutnya lebih lama skitar 1 jam sebelum kembali mengaduknya deangan arah yang sebaliknya (berlawanan dari arah sebelumnya) dari arah jarum jam sebanyak 10 hitungan juga latihan ini dilakukan terus selama tiga hari rutin siang dan malam selama minimal 3 hari latihan.
Latih puter atau aduk juga melatih mental, dengan latihan ini hasilnya ikan menjadi lebih galak dan berani bila melihat lawannya, lebih agresif dari sebelumnya. Latihan dianggap berhasil bila ikan pada saat diputer sudah mampu melawan arus air yang diputar dan terkadang berani memukul stik bambu, latihan ini menguatkan otot di pankal ekor, demikianlah cara cepat melatih ikan cupang adu dengan cara latihan puter, semoga sukses dan selamat melatih ikan.

Latihan Jantur
Jantur adalah wadah atau tempat untuk ikan adu dimana wadah ini dibuat sedemikian rupa agar ikan dapat terbina mental soliternya, membiasakan ikan hidup diluar dari koloninya dengan wadah jantur ini. Latihan ini baik untuk ikan yang baru diangkat dari lubuk, karena biasanya ikan yang baru diangkat belum galak, karena masih bersama koloninya(lubuk) jantur yang umum adalah ;
Kantung plastik berdiameter 6-8 cm dengan ukuran panjang 1 meter sampai 1,5 meter, atau akuaruim dengan ukuran dimensi 12×15 dengan tinggi skitar 1,2 meter. Dengan cara melatihnya sebagai bewrikut;
Isi air kedalam wadah dengan isi air hampir penuh,
Masukan ikan yang akan di latih kedalam wadah tersebut,
Tutup seluruh sisi wadah dengan koran atau yang lain, biarkan skitar 5-8 cm bagian bawah jantur saja yang tidak tertutup, tetap terbuka. Untuk memantau keadaan ikan, bila sudah berdiam di bawah/dasar wadah jantur tersebut ikan sudah cukup latihannya, waktu , lama latihan ikan dalam wadah jantur dilakukan selama 5 sampai 12 hari.
Dan latihan dikatakan berhasil bila ikan sudah dapat berenang dengan cepat kepermukaan dan kembali kedasar wadah, latihan ini juga untuk mental, dan juga untuk melatih pernafasan, ikan adu yang kuat pernafasannya bila dapat bertahan lama di dasar wadah jantur.

Latihan Running
Latihan running, ini adalah lebih pada latihan mental, yang otomatis memacu latihan fisiknya, latihan running adalah dengan cara mengumbar ikan adu di dalam wadah yang berukuran besar seperti bak kolam atau tanki air yang besar, manfaat dari latihan ini gunanya adalah agar ikan adu menjadi tambah galak, gesit dan berani untuk menghabisi lawan. Adapaun cara melatih running sebagai berikut;
Ukuran wadah untuk latihan running adalah; Aquarium dengan minimal ukuran dimensi 50x50x80 cm; Atau kolam dengan ukuran skitar 1 meter/segi; Atau bak besar untuk cuci piring; Atau yang lain seukuran cukup besar
Isi air hampir penuh skitar ¾ bagian wadah tersebut.
Taruh ikan adu di dalam wadah tersebut biarkan selama 6-8 jam agar beradaptasi dengan wadah tersebut, yang suasana yang lebih luas.
Lalu masukan ikan cupang yang muda yang belum berani kedalam wadah tersebut, biarkan ikan cupang muda tersebut dikejar kejar oleh ikan adu yang kita latih.
Bila cupang muda sudah kelelahan ganti ikan cupang muda dengan yang baru, demikian latihan ini dilakukan selama 3-5 hari setelah itu angkat ikan adu, istirahatkan didalam wadah toples dengan banyak air ¼ wadah.
Bila dari semua atau salah satu dari latihan tersebut telah kita berikan, waktu istirahatnya cukup 2 hari saja, fungsi istirhat adalah agar kemapuan yang telah kita berikan pada latihan-latihan yang diatas dapat maksimal hasilnya, pada saat waktu laga dalam arena (adu di dalam toples) waktu istirahat didalam wadah harus lah tertutup gelap dan tidak terusik oleh apapun, fungsi ini agar ikan adu kita benar-benar beristirahat karena keadaan gelap.

Penjemuran
Manfaat utama dari menjemur ikan di bawah sinar matahari adalah untuk membunuh spora/parasit atau cendawan di air, agar mati terkena sinar matahari, dan cupang adu kita pun merasa lebih bersemangat, warna lebih cerah, lebih legam sehat dan tidak mudah terserang penyakit, sedangkan waktu yang tepat untuk menjemur ikan adu kita adalah, pagi hari antara jam 06.30 sampai 09.30 dan jangan di lakukan penjemuran telah lewat pukul 11.00 siang. Karena panas yang di terima oleh air sudah melebihi batas toleransi yang dapat diterima oleh ikan, bisa-bisa ikan mati kepanasan.

0 komentar:

Posting Komentar